Senin, 14 Mei 2012

puisi pendekku

BENDERA


kau bergantung menjemur diri
tersenyum berkibar dalam tari
sebagai wasiat para pahlawan
tentang pertanda penghormatan
merah putih warna bajumu
tulang darah bersama pilu
deras melaju menuju pintu
kemerdekaan berjalan satu
aku termangu bersenda ingatan
menarik sejarah sudut pematangan
mengibarkanmu di tiang tertinggi
dari aceh ke papua nugini
selaras hati dalam nusantara
menyatukan adat yang berbeda
merayakan hari kemerdekaan
merasakan beta yang bertuan
pesanmu kutanak dalam derai
agar tak risau bersama menyemai
keagungan indonesia raya
di haribaan tuhan yang kaya raya




sumenep.blok c .mathali'ul anwar 2004


MADURA

 oleh Yadi Alfateh

Dalam madura raja sakera
biru dan berakar tembakau kira
merenung diam di pesisir pantai
disisi asta jokotole teratai

mana asin putih garam
ditimang sejarah yang berpuram
pada sudut kampung tetua
berpesta panen alhamdulilla

olle olle lagu gelombang
nelayan tasik main umpetan petang
nyanyi arus dibatang angin
tersenyum kembali menahan dingin

kampung ini memang sejarah
kerapan sebagai tanda pencurah
bahwa kita masih bersuara
dalam derai lagu yang tersisa



gili genting-gili raja ,2005



 Angin laut


menelusur di nadzam tubuh
melambai ke penjuru subuh
dalam kesepian jiwa alastu
merumpun ke tepian cerutu

lalu deras angin menyingsing
telaga mengering memiring
waktu melata terbata
melanjutkan cerita orang beta

berderaiderai selaput laut
melumpuhi sekotak arwah
melenggang pasrah berdenyut
di kangkangan layang tempurah

nelayan memberi makan ikan
dengan harga kematian jiwa
gelombang lepas angin siakan
selaksa arus daun peristiwa

dalam karang menyepi jua
melantunkan sajak angin
daun nyiur melepas tua
desau tanah pusar beringin

angin laut angin darat
tepat pulang ke pelakat
hikayat tun jaina
sampai olle ollang faintunna

dari tubuh pulang merumput
pulang membawa daun salak
jangan bersedih si pelaut
angin laut tetap bertalak




ragang ,2008



kepada guruku


: KH. Abu suyuf ibnu abdillah


kau ajarkan
segala nadzam ilmu

kau didik aku
dengan kitab aqidah semesta
tentang hidup
mencari jalan surga

walau aku
belum pantas mencium segala.
tapi disini airmata doa
selalu ku ukir untukmu

agar kau tahu
alifmu adalah sampan di perjalananku



mathali',2005

; jam 2 malam kurindukan dirimu di bilik bantalku


: bunda zakiya


hanya doamu.

yang kulipat di tubuhku

menjadi cahaya
menjadi pintu surga

mencari ridho dariNYa


; tak ada batas
dan dimakan usia




sumenep,pangarangan 2008


kota mati di belakang matamu
: nf

dengan menyebut nama malam
ku temukan kota mati di belakang matamu

: lalu sunyi sedang melahirkan seribu airmata ,dan

tubuhmu ku lumuri gelombang
yang panjang di hatiku

_


pangarangan, 2007


semut


; wakil rakyat

mereka adalah perajurit kecil
yang setiap hari mencari makan dan saling berbagi

tak ada keluh
atau saling mencaci dan menjatuhkan

disetiap detik
bersalaman mengeratkan silaturrahmi tanpa korupsi dan merenggt kebebasan

tapi disini
semut malu jadi hewan indonesia



2008, yas'a


ikan


lahir dari asin laut
insang nafas.

hidup memang sebatas kun fayakun
melafal huruf kematian

dipancing buat lauk
bila tinggal belulang
kucingpun jadi yang terakhir menytbuhimu

tak ada yang tahu
bahwa dia benar tahu

: hidup manusia penuh keserakahan dan tak tahu malu



madura,2008 

talqin cinta


; asrul sani


kau lahir di tanah rao
mantera yang kau sebut
tertanam di belantara dunia
menjadi cahaya
tempat ombak menanak matahari

pertemuan kita.
bukan lagi kata
atau sekedar penafsir mimpi
namun aku padamu
adalah anak yang selalu menangis mengingatmu


dengan doa
dengan talqin cinta


2005



tentang doa


: armijn pane

ku suling kata.
tetap wajahmu yang menulis khatulistiwa

dermaga tempat pelayaran puisimu
kutimang hingga ampas gelombang
lirih bersama angin

kubaca iftitah rindu
sebelum kau lepas ruh
di tiang bendera indonesiku



jakarta pusat,2011 

m a t a _ m a t a h u j a n


turun menghunus parang
debu jadi air
air berpendar gersang
fateha runtuhi bulir

berlari di penjuru pohon
dedaun istinjak basah
gendam hati memohon
agar banjir tak meresah kesah

tusuk awan kelenjar
himne lagu halilintar
lahir dari rahim pintu tuhan
menuntas di insang para nelayan

runtuh .
runtuh.


madura,2006

fragmen tidur


jurus mimpi kutabur
berserakan di tangkai malam
doa terus ku ulur
didekat bantal dan ujung pualam
pada dalam khayal luka
mengangakan detak
berhenti lalu terbuka
serentak dalam geletak

butir deru nafas
ruh pergi dari tubuh
menemui kekasih atas
lalu hinggap di palung subuh




madura,2008


Bangun Tidur


ruh kembali pada tubuh
berpelukan di sudut peluh

mata sepat menjamu gemuruh
lemas bercampur pupuh

jurus darah terus beralir ke dalam nadi
mencari buntalan sunyi untuk hamdi

lelah terasa terobati
berpendar mengikuti belati
cuma satu yang pasti
kita belum mau mati

bangun tidur
dunia seperti cucur



madura,2006



di curam malam


di curam malam
hati ini menentram

sungguh telanjang
menerpa pejam ranjang
pada embun sungsang
menerjang gelombang

aku terpana di teras
memandang bulan selaras
bersama jurus berparas
berpesta suara adzan mengeras

lalu aku
bila waktunya
sampai di batas merdeka
bertubuh merana
satu berujung gerhana



madura,2006



ketika sakit


ketika sakit .
apa yang kita bisa ,

seakan ajal mengancam dari teras rumah

ketika sakit .
apa rasanya nasi di atas piring berlauk sop buntut ,
pahit di ujung lidah mati rasa

ketika sakit .
apa yang kita tunggu
hanya kematian mencari arah

ketika sakit.itulah cinta tuhan pada kita 



bekasi,2010



Di pematang khotbah alismu


utia ,lekas kemari__

di pematang khotbah alismu
ku temukan hujan mencari suami


2012 ,batang-batang sumenep


CATUR


ada kotak hitam_putih
jalan hidup manusia

sekali kun fayakun

; skak mati


2012 , bekasi


Kalkulator


hanya menghitung waktu
berdansa menunggu ajal

; kita akan sampai
bertemu dengan kematian
yang setia bertamu di tubuh ini


2012



Alastu angin


dan ,
aku

lalu doa yang berselendang

matamu ,
pelangi di sayap senja
berlihai manja menyulut rindu

lalu
kau

retinaku bergambar wajahmu

pecahan gerimis
membuncahkan asmara
yang ku sebut kangen

di setiap aku
melihatmu di dermaga tak berembun sunyi


2012,sumenep


Biarlah aku menangis
                        : N

biarlah akau menangis
lalu mengeja arah
di mana aku harus pulang
                      dengan mengantarmu  ; rembulan
                      paras sunyi melintang
                      rok minimu jalang
                      di terpa angin lalu hilang ingatan,

biarlah aku menangis
                         dengan airmata hujan
                         di selangkanganmu bermalam


2012,kamar kita



doa setubuh 1

dan lagi terus berakar
warnawarnalangit beterbangan
juga warna rambutmu kecoklatan
liar menahan perih ,

           di tebing kamar hotel
           seperti aku kembali
           menulis doa setubuh
                                     di wajahmu


tanpa nafas ,
dan menjadi angin

2012,kamar kita


doa setubuh 2

bayangmu hanya segitiga
dengan rusuk empat dimensi di mataku
berlarian melamar perkasa_

aduhai ,,.kau yang menindih tubuhku
ada yang berlinang tanpa permisi


2012 ,kamar kita


doa setubuh 3

dan lagi terus gemetar ,
purnama mabuk bintang ,

                                 ada arak ,di gelas kelaminmu
                                 tumpah menghitung anak ,


2012,kamar kita




selingkuh sepi

kau yang berwajah kelam -
panen rindu-sejak kemarin
jurus airmata di rimbunan bungabunga

; persembahanku kepadamu
  yang menyebut sepi ,
sebagai kepalsuan diriku

lembarlembar tubuhmu ,
kau lipat di antara bebatu_
lagu kerrong ku tautkan
pada cangkem putihmu
agar taresna yang ku usung
saban hari di dadamu
sampai karam berkecambah arus

; tapi kini , kau hanyalah selingkuh sepi
yang kulihat menjerat bulan sebagai lakilaki
kerinduanmu



2012 , marunda, kala rindu itu hilang



Bulan sabit 1 ; usia matahari

tetap tak ku pandang
       _tak selesai di rangkai
bulan sbait di kalungmu
       _karena usia matahari
adalah matamu berkuluit emas



jakarta,2011


Bulan sabit 2 ; rakaat subuh

ufuk timur yang semburat
mulai mengenalkanku pada setia malam

yang selalu menina bobokanmu , setiap
kali kau mijnta tidur di ranjang sabit

akankah kau pahami ,
rujak diam yang ku masak
jadi rakaat subuh
di pipimu

liukan pertama kau akan bertemu
dengan dua laut

yang di dalamnya hidup empat pulau
yang tak pernah sabit setahun penuh


liukan kedua , jangan dulu mundur atau melangkah
sebab , setiap mundur ataupun langkahmu

ada sepasang semut yang terinjak__

mereka penganten baru
yang merakaatkan subuh
di sembab malam

di tikungan ketiga , taburkan
airmatamu biar tumbuh sehelai pohon hujan

yang akan menyirami subur halaman tubuhmu
saat gigil tak lagi menjual hangatnya

                                         ; di rerimbun bara api



jakarta,2011









Selasa, 08 Mei 2012

puisi maduraku

salendang taresna

Ro'om tase' bhiru
aburu juko' nyallam e lanjang obu'na dika
nyallam e sagara .alajar kom komanna

duh...,dimma se esareya
bhulan elang e keco' dalko'
ngabbar e kalemonganna ojan
ngabias bulu kole'
ngattar talebat pasra e kencop
daunna sere aora' tonggal

e raba'anna batokonco'na barto
calemot pattang araga sokma
taresna ampon tasongkor
alabun sareangnga mata bula

toju' maraddin songkam pagulina
alea' leo' pola tenngkana dika.
maguli ate se nangale kobassa
rassa tapalko' jaran gujangnga

naman arta' tae lala'na
cangkamma dika bulan pornama
se atoles barna harkat bilagunna
matanyang panabbussa bhula
agiba pelka' ngenom pellona dika

asalendang taresna .
asanding e attas sodagga bulan nyongsang
se bada e amperra matana dika

; bakto malam mimpena



geddugan giligenteng ,2012


ngal bangal mardha


Caloret ampon e gangse
tajam a gilap pote

sarkawi ngantos e babana accem
nyaba balas nyaba.

dhara balas dhara.

nyaba tadha' kaballina
kobasan settong se ecepta

gunong tenggi e lebati
tase' omba' e lajari

e labang saketeng
bapa'-babu' apassan salamat
tengateya dalam ataro nyaba
melleng sakoni' dhara kaloar mardha

marhabi ampon dhatang.
caloretda ta' kala tajam
agilap kelap matogal raga

kare se ngadduwa elmo
sangkolanna kae tor juju'
se atapa e guwa guwa kona
lamba' dimen se kalonta

sarkawi matana mera
marhabi matana mngara
ngadap ajal nyabut caloret
asapo' mantra maronto ate

' tatta' bula ,sare bu'lambu'na '

sarkawi nangtang sambi ngael pena'an
aba'na se siap mate akare sakte

caloret ampon e gangse
tajam aguilap pote

tape marhabi ngal bangal mardha
mole alambay a tabbus malo

nyo'on sapora ka se kobasa
alako congka' ka tatanggaa

e labang saketeng barna mera
sarkawi sem mesem
alo'or tasbi , metong omor

ka agunganna se kobasa settong se ecepta



bangkalan-songannep 2012



agangan maronggi


maronggi se tombu ebudina bangko
labba' dhaun maocet ngodana ngabhiru.

e labang dapor ,bula ngabas ebu
ngoca' palappa ganna' ,abugal raga
nyarrat e dalam cobi' se asabung
kalaban cak kocek bato

gala se lanjang nyojju bunggar
se ngabhiru

" kala' da ngodana , buang wa towana '
passanna ebu dimen kalonta


e attas tomang .
eang naglkal naraka

maronggi pon epesa
dahri ranca' konco' bunggal daunna

jail nyapcap .
elong arassa tapalko'

nyeom ro'om palappa se ngarassap
ka ragana daun se molae e cabbur
ka naglkalla aeng dalam banji
attas tomang

dalam pereng .
nase' jagung
juko' karrengnga kenduy
abaris nagntos pamanjung

ebu mesem
bula mesem

ojan pello pon darras
dari pepe sampe' dhai

jila parrang kalaban bibir
se ngattar ka potena gigi

tabu' a dikker
tanda nikmat kobassana
dari se kobasa pangeranna risgi

agangan maronggi.
sangkolanna nyae tor kae
juju' tor bungso
se ampon ngantos e labang soarga



ragang ,geddugan gili genteng -jekarta 2012



ketab aeng mata

aba' ampon posang
aeng mata se gaggar
dhari molka' matana dika

bulan garring aguring nemor
e tampo'na ojan agarrus kakerrongan

bibir bula se saleng nyeom manis madduna
gaggarra rese' campor dhara
ta' tega ngabas dika nyelle' andang
manggar ate e mangkang aeng tase'

sanonnto ,pelka' jila mapelko'
lajar tolang se abantal sagara

ketab aeng mata e baca dika
e dhalam sarong abade' lasem

aba' ampon jarnang
aeng matana dika
terros malanjang taneyan pote tolang
nyombar ka pagar nangka ngoda
nyelbi'
akanta tase' e seba'
tonggat mosa

ketab aeng mata
magga' tale kotangnga dika
nyombar sokma buwa dalima

bila bhula nongko' e bibirra dika
ondam solap-are ngoncar kelap
alonca' mano' gatti' macoet bangalla bhula
natta' -nyanggarram alessa dika

buja se accen -gula se manes
ta' magujang niat bhula
makabin tera'na robana dika
kalaban mesemma bhula se talebat mera

e konco'na madura
caloret e gangse tajam

magaltong ketab aeng mata
e pepena dika
se e are' ebung embumganna bulan takepe'



bekasi-jakarta 2012


bhila nyaba ampon dapa' anggan dhada

Bhila nyaba ampon dapa' anggan dhada
rassa sake' kasta ban roga

kabbi taretan-poto e olo' ka meja
a sanding tangis ampon tada'a

na'poto ampon pada akompol
saleng rebbu' agabay pamekol-paesan
saleng pandang ato'or malate-bang pandan
ro'om minnyan asalabung ngastete

bhila nyaba ampon dapa' anggan dhada
abantal carreng se bada e kopeng
malaikat katon e ada'na mata
raga nyongsang lebat sokma leng ngaleng

" kun fayakun "

asalpat nyaba ,abunggam dhada
mole abali ka guste kobasana

duh..., na' poto
passan galla' ja' kaloppae
sambajang -poasana se e molae
paganna' onggu daddiya panyare
kasannangan pagi' aheradda

dhuli pas giba .
ja' ta' santa' mekol bula
ngabasa ponakan tor manto

ajilada tambang yesin
se ebaca e olo bakto
nyo'ona tobat se tada' padha
akare kasta on-laon ganja

bhila nyaba ampon dapa' anggan dhada

" inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun "

dhari tana abali ka tana
asambung ka pangeranna


ghili -genteng-jekarta-bekkasi,2012



gaggarra aeng socana ebu


Tada' panabbus raga
se labbi molja tor raja
monggu dha' ka bula

salaen panyo'on salamat
sarang ,
gaggarra aeng socana ebu



garbato-pangarangan-garbato-jekarta ,2012



asaka' etana buja-bhako


Nyelbi' -mocet dalam raga
tana se lanjang dhari makkasan kantos songannep
magannap ate se callap karrong
kalaban ro'omma bhako-acaenna buja

madura ,sangkolanna juju' tor bungso
se lamba' dhimen alaban panas tor ojan
kaangguy ana' poto se nabang bakto
akalambi pelka' abantal pello

asaka' e tana bhako-buja
ate bula posang naylengsang
karrong bakto molong bhako
agaluy potena buja
apolong sarang ebu -tatangga

e babana mata galla' kalaban bhunga
rembi' e dhada bula
aranca' ka bunggarra soko
se ajalan asanding kejung baba bulan

careta ampon e karang
dhari tajam are' tor landu' -nanggalana

se alabun compadda are e gar bara'
alambay  ,naman ojan tombu buja
naman bigi tombu bhako

esto dha' jang ebu e tana madura


2012 ,songgannep-akkasan-sorobaja-bakkasi



palappa ganna'


E attas carakenan
atompo' jai-konye'
katombar se akabin kalaban komire

cobi' ngobal agaluy jila
ca' koca' ngamo' ngancor jail
abasto pallapa daddi baddi alos

palappa ganna' lakar daddi pamaste
ebu se akanca dhapor
alaban abbul-asapo' apoi
agabay tagguli-kowa maronggi
juko' darri accen paddis
a sela cabbi lete' pello se  a gili

jambar ate bakto bulan poasa
dapa' bakto ka abuka
e attas meja abarna barna
nagntos adzan kaburuna

paggun palappa ganna'
se daddi pamekol kabbianna
dhari bunggar sampe' konco'na
ngalkkal langge' -abandam sokkor


songannap-tanjung ,2012



kaleppon ceddot


E tana madura ,
anga' callap macem jajanan
agili magujang garammas rassa

bhila teppong ampon e gula'
kalaban aeng dhaun pandanna
ta' kaloppae aeng kapor sere
se atampor kalaban accen bujana

tamba aeng ni' sakoni'
bannya' talabat korang samporna
dhuli gula' sampe' camporan
bisa e gabay -nyobar ka bunga'an

kala' ngangguy tesi
monggu pabungkol
cole' esse'e kalaban gula mera
se ampon ngara
pas pabungko; pole sambi ngastete dhari ate

kalla dalam aeng se ngalkal
sampe' ngambang agambang ka nge' langge'an
angka' sareng pa karreng

duh...,,aling gulingan
e parodda nyeor mgoda

saba' e attas pereng
daunna  gaddang
garrungan ampon ngarassa
abunto' lapar -a takbir kannyang

kalappon caddot
daddi pangobal aher
monyena tabu'
annyat bhila e kekke'

gilina jail e morka'na jila



2012 ,jekarta-bekkasi-gili genteng-bekkasi


Nyèllo' Mardìka

Monggìng bàrà' tana lonta

maparjùgà pananggàlàn mera

nyontàp e komkomanna dàun tareta

nyapcap kalonta careta
enagàra nyèllo' mardìka

.

tappor kelap asompa'a

ngèlla jàman se pon kasta

bànneng ate kantos taresna

settong tojjuàn asapo' panyo'on ponca mera

.

nyèllo' mardìka ka sodà' teang

pon ekarassa pan saponapan careta

se e anggìt dàri mera pote mandìrà

ales ebù kartini tombu dàri sokma are

.

duh...bàpa' ebù bàkkel kaulà

saebu pangaràp e ate bulà

aeng mata se gàggàr e palepor mora

nandà'àgì jùjùr bàkte panèrros bàngsa

.

nyello' mardìka

ojàn nemor se pon aduri cokka

compèt e bàrà' nemor kara




jàkarta_songennep 2011



E socana ebù

ebù ,

sengko' acareta'a ,__

acareta'a andàng
e matana ba'na


; bùlàn takepe' _ reajà kona

pappa'an sere se a ora' settong
nyombàr ka talkana tèkèr pandàn

se e anggi' bàkto pornama malàm

nyèlle' koto e sagàrà laggù


ebù ,

ajja' kobàter

omorra tase'
e mesèmma bà'na

e sempànna e lampattà
tang bintangan bàn sesse'na
juko' pendàng


agàlbù' e orap
kalabàn gùlà cobbù'

; sanonto ampon rampong , ebù

pan saponapan careta
maksa mardìka

malontor morkana bàngsa
kalabàn panyo'on robàna bà'na

bìnàrràng e kole'na buàna koddù' ngodà


ebù ,

lalampanna bà'na
se rattìn robàna

e taburi kàmbàng taresna
nyongsàp pas e bìgìna langsàp

; pettong kale
male' jànor e taneyan

lanjàng ka palabbùànna
aeng matana bà'na , ebu


ngabàs ka olona obù'na bà'na
pote se abàrnae kobàterra abà'

nyo'on saebu dùàna

mangkatà a gàntonga elmo
e capcappà pellona are

se nalar e konco'na kolare
re lere




jàkarta , 2011



Sakolellana Ojàn



Moncar dàri sagàrà

lampattà nyongsàp
e morka'na panemor kona

pàbbàr pànjung
kàmbàng tanjùng room buànà

re lere e konco'na kolare
ngarèmmes talkana abà'

nyelbì' agàlbì' pas rèmbi'
ka moara langngè'

sakolellana ojàn pon e bitong

ngolbu' ngagàràn e kotta kotta

kasohor poncana agàluy ka sonarra
se ra mera

tonggàna langngè' e talàbbùr

masodà' sokmana aros se loros
bàccana lorong sakètèng a cèllot gàlmot

lecen pas accen ka jàmbàrrà ate

se loor e nemor kara




jàkarta . 2011



Tanah buja e kampong loka

 
 
 
tera' bhulan e gaggarra nyeyor bhuru'
agandu' lalampanna para patoah
Dhari sokma ka barnana andang e palappa ganna'
Nyonglet etabuyyi mennyan__

Duh...ebu-
Tanah loka e kerreng-kerrong kampong loka
Bara' dajana girpapas ka asta tenggi,,
Jambar e toap apoi
Asanding sokma
Agellu' pornama

Senga',tase' gi' bhiru
Etoorra juko' pendang
Epaessa buwana pace
Se asesse' e sagara kona

Leppet pas tetep,
E dajana pasar sattoan
ja' kobater
Nase' koneng e pellona dika,
Ta' asat kantos pettong toronan
Ajalling omba' nemor e sokona
(gai' bintang ale' gaggar bhulan)
Nyelbi' dhalam dhada
Ngagareskes apajung loka omor
Noro' bunte'
E lajar angen
E babbar kasta

Buja se accen,,
Maksa binarangnga aba'
Ngantos ngodana bhulan

Bila pon epanyongsang__
Tale papasten e lebuni koros ate
e calemodda malam se pas ngerrem e janggang nafsona bula
Se rangngo' e tolesi aeng mata kona

Tanah buja e kampong loka,
Kare se maksa'a landu',
Se mapotea dhara
Se la daddi marda..,

E buana tales se ngoda
Bula mogar tase' ka tangessa se mataremtem ate se nangis e samalam pentheng,_,



Jhakarta,2010 





puisiku En Kurliadi Nf yang di tulis ketika waktu senja di kota bekasi

sabda wanita di balik dinding kamar

kau pegang urat bibirmu-luka
dikala nisfu di barisan lantai

lantai penuh baladaku ;
pergi sendiri ke ubun majazi

aku lipat angin ,tuhan mengaji di kutub matamu

( fissamaai ,aku menimang tubuhmu bersatu ke tubuhku )

peju warna lampu neon .berulang kali ku fartub di labang dadamu

. wanitaku ,kali ini bintang runtuhi kelaminku.
tuhan satu di bajuku-rintihmu-telukku-bibirmu-

yang ku ulur ke dinding kamar '
hanya alastu-buistu-fatehaku kamu yang palsu

berdiri memintal jemari ,
mengarak matahari .bulan .bintang sabtu di pahamu

tun jaina .jainatun jaiti

; retak sudah tubuh ini
kau tunu di samping ranjang
sehabis basah melumuri celurit air sungai-mahligai-sangsai-talufsai-ngarai

wanitaku .tutup matamu
aku akan menikahimu
sehabis rakaat adzan gemulai mengantar rindu di tudung sajimu

istirham lalu bunuh diri




bekasi , tengah hari 2012



TUDUNG SAJI


Nafsu itu ,
berarak dari tajam ubunku
menyulam riwayat gemulai tubuhmu

dunia kita ,fatia

seakan terpelanting mengayuh rindu
; bibirmu merah mencukur syahwatku .
sampai padam purnama
         ke tujuh di teras rumah
tempat senja melukai malam

hdungmu mangir memancung
ke dinding jantungku_mentalutalu
mempalu mataku

teh hangat semalam ,fatia
saat memancing rembulan
untuk lebih cepat purnama

membuat panjang nafas yang tersangkut
di basah keringatku
membuat sungai
dengan ikan anak kita
memungut lembarlembar
angin ,dari permukaan diam bebatu

di balik tudung saji yang kau pakai ,fatia

hujan menitikkan air mata
bersalaman dengan kemarau
membuncah ke leher selangkanganku
saat gelasgelas bir bercawan rindu
kau pecahkan di meja makan

dari arah senyummu ,
kutilang terbang menabur musim
gendinggending dedaun menayup paparegan
di kolare alismu -sendu merayu
nafsuku kencang berlari
di sudut pintu dan kaca cermin
yang terpasung di dalam ranjang
dan sabun kamar mandi

sebentar lagi ,fatia
aku akan bertanya kepada hujan
tentang sebilah bunga di pipimu
memekar bagai kubangan danau
saat tegur sapa januari_
beranak di balik tudung sajimu
memanggil nafsuku yang terus
mengasah tajamnya sendiri

; sampai aku mebuk


2012 ,jakarta


TADARUS RAMADHAN

memetik bulan
yang berganti kelamin

pohonan ,ternak ,dan segala yang hidup
berucap syukur menderaikan tafakur
tetes air mata

terdengar alunan tahmid.
mentalu di anjungan musholla
mengerami senyum kita
menyambut ramadhan tadarus anugerah

kicau burung sibuk mencari angin
menanami langit dengan istirham adzan

kita telah sampai ,merahangi
kebersamaan.
membagi duka menjemput lara
membuka bahagia melepas rindu

tadarus ramadhan ,
saat tabirtabir lailatulqodar
tangantangan menengadah
menjulurkan ampunan tentang hamba
yang terniscaya hanyalah lemah di hadapanNYA

jika senja merah datang
jembar hati mulai terasa
berkumpul di dekat hidangan
mengulas liur yang membasah
seharian menahan lapar -dahaga

kumandang adzan terdengar melaju
bersama bibir menyentuh alhamdu
kemenangan telah kita rengkuh
bersama keringat dan kesabaran
yang terlahir di tubuh ini.

tadarus ramadhan
terasa indah
sampai ujung idul fitri
yang menunggu kata hati
'' minal aidzin wal faidzin "


2012 ,kranji bekasi

puisiku yang kutulis karena sebuah kemerdekaan di tubuh kita terampas dan terbuang

Sebab Akulah Jangkrik

kupanggil namamu dengan
peluhpeluh yang bertunas
dari keningmu ,Alia
                                sebab
akulah jangkrik di perbatasan
tanah ,saat kau sebut aku
sebagai ramayana mencari dewi angin

malam yang intan ,
rembulan ihtilami kelaminku
terasa denyutnya sampai deras sungai
mengalir melahapi sisa khuldi dadamu ,
menggelar perkawinan bibir kita
tumpah di lebuni air mata

kupungut kau ,Alia
tubuhmu berpunuk dari jiwa
terpaksa ku ampar depan teras rumah
saat hujan datang melata tanpa deru
dan dingin berbisa

kupanggil namamu ,Alia
dengan cerukceruk cahaya
saat mati rasaku mengulas sedekah
gelombang ke dermaga kapal_
                             kau layarkan.
                             kau bisukan.
semua sembahyangku di pahamu
sampai lelah terpaksa kusimpan
di lemari es dan sandal jepit
yang bertengger depan pintu_

      depan pintu-alastu-hiftu-belenggu

suratsurat darimu ku tunu
dalam televisi dan meja ruang tamu
aku menunggu senja
bukan karena kau masih menangis
tapi aku tahu kaulah perempuan
dalam sarungku semalam ,
memilin peju biru dan sebaris
puisi di belakang telingaku

Alia ,kupanggil namamu
sebagai arwah ulang tahun matahari
yang memanggang akar tubuhku ke tubuhmu

jika sampai waktunya
aku ingin kau melahirkan anakanakku
di perbatasan sunyi bulan januari


bekasi ,2012


Di kamar ,tempat gambar angin
dan segelas air mata menyeduh luka mani biru


Dinding matamu .adinda
melupa tentang iftitah usang
di lipatan terakhir lalu masa angin

kau tumpahkan warna bintang
saat putaran dingin malam
mencampur keringat kita
di segelas air mata
sambil menyeduh luka mani biru

bulu alismu.adinda
tempat gambar angin
berlepasan mengukur derai rindu
di waktu lekat tubuhmu ,
lidahku kau potong serupa
wortel  dilancip pisau dapur

aku diam ,sungai yang mengalir
kau pingsankan di dekat jendela
ranjang bisu menatap tubuh kita
yang berlari sekencang kereta stasiun
memburu karcis menuju kota
dengan nama palsu yang lahir dari
kelamin kita

dinding tubuhmu.adinda
kitabkitab sungsang melesung
memporandakan khayal sepi yang
berihktiar di bilik bulu betisku

di kamar ,tempat gambar angin
dan segelas air mata menyeduh
luka mani biru


2012


Iftitah tanah kombang

tanah yang kusebut sebagai nenek moyang
subur menyanyikan lagu deras semi hujan

laut yang ku kawinkan dengan galadak pajangan
mendebur menyebut asma arus ke telaga bebatu
menyimpan berhala ikan dan lokan
yang setiap hari bercumbu dengan bibir anak pantai

; kutanak di atas tomang
bersama gerendang doa anugerah.
dipulung dari wajah keringat nelayan
berbantal angin .berselimut gelombang
                                                              ; tasrif garam
di embanan air mata

bila malam tiba
anakanak mengeja al-qur'an
di anjungan surau
suara mereka adalah cahaya
yang sedang bertemu dengan tuhannya

'' Iqro' bismirobbikalladi kholaq
kholaqol insana min alaq "'

rindu terasa datang menjemput tubuh
saat teringat salerek yang sedang di ajum
lalu turun di timang ke laut,beramai
menukar senyum membagi pahala
sebagai perihal tanah semesta leluhur

rumahrumah berbaris jelmaan laut
pada subuh seorang anak menulis
surat untuk tuhannya-
agar sang ayah menjadi nabi di laut
serta pulang sebagai ayah berpeluh nikmat
bertawasul menunda silam masa

lihatlah tasik yang sepanjang langit bumi
tak terbatas merapal palung jiwa
tentang darahku yang menetes dari
rahim ibu ,mendepa ke dermaga
tempat pajangan mengejar angin barat
                                               -angin timur
menyapa riak di jendela samudera biru
menggarmanggar seperti layangan di onjuk
di tanam batu laut-ujung tepian
akhir seluruh hilir

aku bernyanyi di dasar kenangan
iftitah tanah kombang adalah yang kusebut
sebagai nenek moyang tanpa air mata


kombang ,tugasan 2008


Nyanyian dari kampung muara gembong

Disini kami lahir dari mata laut
bukan hanya menabung lelah
namun tempat melagukan luka
yang terus di asah
dengan parang tubuh ini

kami tukar urat dan darah
demi sekeping sepiring nasi

anakanak kami menangis
ketakutan ,ketika
hantu abrasi dan rob ingin menimang
gubuk itu sebgai tempat dimana kami berkumpul
dan bernyanyi tentang dunia

tapi kami tak gentar
karena dari rahim ini terlahir
doa menjemput senja

di kepala terukir beribu tambak udang
setiap hari keringat di uraikan
melawan terik menahan hambar haus
meleleh ke cekung urat nadi
yang semakin tinggal kentut belulang ini

kampung ini ,sudah
menjadi legenda ,jalanjalan
seperti kuburan_
kami mengaji nasib
saat malam menjelang berkedip
terkadang akan lebih rela
jika mata ini tak cepat nyenyak
memanggang ,karena jiwa ini
dilayangkan ketakutan
robrob yang mengadakan perkawinan dengan pesisir

tak banyak air mata yang isa
di tumpahkan .
atau sekedar  permohonan
kepada yang diskusi disana.
karena kami lebih tahu
lebih baik diam daripada menjual malu
atau menjadi bahan tawa mereka
yang sedang sibuk
mendandani kelaminnya yang uang

sering kami pulang dari laut
tanpa membaw seranjang kabut
yang bisa di hadiahkan kepada
istri dan anak__
meraka sudah terlalu banyak
menanam sungging senyum
karena di hatinya
selamat kami adalah hadiah
terindah yang paling ditunggu
di doa yang tertancap di atas sajadah

kampung kami kini sudah
menjadi sampah ,
ya ,sampah yang terhunus
dari tangantangan dusta
tangantanagn dajal murka
membuat kami sekan
mati pelanpelan tanpa suara

ini tanah kampung kami ,
laut kami .sangkolannya
nenek moyang dulu masa kala

anakanak kami adalah masa depan
penerus citacita mengarungi samudera
yang belum sempat kami singgahi

pesanpesan leluhur kami ajarkan
kepadanya ,agar kelak menjadi
pelaut yang tak gentar melawan badai

disini kami lahir dari mata laut
walau derita terus beranak
dalam deraiderai tangisan jiwa
kami akan selalu menanak doa menanam harapan
agar esok kami melihat mentari berpalung di ujung
pesisir dan atap rumah kami

entah sampai kapan ini menjadi hantu dan luka
ataukah catatan bunting yang memang
harus kami telan dalamdalam
sampai tutup ini usia

sampai kami tahu tuhanlah tempat berpulang
dan mengadu


2012 ,kampung muara gembong 2010

puisi sederhanaku

m a t a _ m a t a h u j a n



turun menghunus parang
debu jadi air
air berpendar gersang
fateha runtuhi bulir

berlari di penjuru pohon
dedaun istinjak basah
gendam hati memohon
agar banjir tak meresah kesah

tusuk awan kelenjar
himne lagu halilintar
lahir dari rahim pintu tuhan
menuntas di insang para nelayan

runtuh .
runtuh


2012


fragmen tidur



jurus mimpi kutabur
berserakan di tangkai malam
doa terus ku ulur
didekat bantal dan ujung pualam
pada dalam khayal luka
mengangakan detak
berhenti lalu terbuka
serentak dalam geletak

butir deru nafas
ruh pergi dari tubuh
menemui kekasih atas
lalu hinggap di palung subuh




madura,2008


Bangun Tidur



ruh kembali pada tubuh
berpelukan di sudut peluh

mata sepat menjamu gemuruh
lemas bercampur pupuh

jurus darah terus beralir ke dalam nadi
mencari buntalan sunyi untuk hamdi

lelah terasa terobati
berpendar mengikuti belati
cuma satu yang pasti
kita belum mau mati

bangun tidur
dunia seperti cucur


2008,kombang


Di curam malam


di curam malam
hati ini menentram

sungguh telanjang
menerpa pejam ranjang
pada embun sungsang
menerjang gelombang

aku terpana di teras
memandang bulan selaras
bersama jurus berparas
berpesta suara adzan mengeras

lalu aku
bila waktunya
sampai di batas merdeka
bertubuh merana
satu berujung gerhana


2007 ,gili genting