Selasa, 08 Mei 2012

puisi sederhanaku

m a t a _ m a t a h u j a n



turun menghunus parang
debu jadi air
air berpendar gersang
fateha runtuhi bulir

berlari di penjuru pohon
dedaun istinjak basah
gendam hati memohon
agar banjir tak meresah kesah

tusuk awan kelenjar
himne lagu halilintar
lahir dari rahim pintu tuhan
menuntas di insang para nelayan

runtuh .
runtuh


2012


fragmen tidur



jurus mimpi kutabur
berserakan di tangkai malam
doa terus ku ulur
didekat bantal dan ujung pualam
pada dalam khayal luka
mengangakan detak
berhenti lalu terbuka
serentak dalam geletak

butir deru nafas
ruh pergi dari tubuh
menemui kekasih atas
lalu hinggap di palung subuh




madura,2008


Bangun Tidur



ruh kembali pada tubuh
berpelukan di sudut peluh

mata sepat menjamu gemuruh
lemas bercampur pupuh

jurus darah terus beralir ke dalam nadi
mencari buntalan sunyi untuk hamdi

lelah terasa terobati
berpendar mengikuti belati
cuma satu yang pasti
kita belum mau mati

bangun tidur
dunia seperti cucur


2008,kombang


Di curam malam


di curam malam
hati ini menentram

sungguh telanjang
menerpa pejam ranjang
pada embun sungsang
menerjang gelombang

aku terpana di teras
memandang bulan selaras
bersama jurus berparas
berpesta suara adzan mengeras

lalu aku
bila waktunya
sampai di batas merdeka
bertubuh merana
satu berujung gerhana


2007 ,gili genting



 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar